Rabu, 18 November 2009

3 (The Best for Us…)

Beberapa waktu yang lalu saya membaca quotation seseorang yang menurut saya bener-bener menohok (belum bisa menemukan istilah bahasa yang tepat u/ menggantikan keeksisan kata ini).

Tuhan menjawab doa dengan tiga cara yang berbeda : "NO" karena itu bukan yang terbaik buat kita, "YET" karena akan ada saat yang tepat , dan "YES" karena itu pantas & baik untuk kita.

Mungkin sedikit menilik dari kalimat diatas, ada kata ‘Tuhan’ dan ‘Doa’, mungkin sebagian dari anda akan berpikir “Tuh kan mulai dengan ceramah sok bijak dan religius”…hehehe. Saya sangat menghargai pendapat tersebut, karena dikatakan sebagai parameter orang yang beriman saja mungkin saya merasa jauh dari kata layak. Saya juga bukan seseorang yang aktif mengikuti kegiatan rohani or whatever its name.,jadi saya sangat memaklumi jika ntar ada yg berpendapat bahwa saya orang munak yg sok bijak bla..bla..bla..

Tapi yang jelas, saya menjelaskan hubungan saya dengan Dia merupakan hubungan yang lebih personal dan intim, dan saya rasa hal itu tidak perlu saya describe lebih lanjut dalam tulisan ini. The point from bacotan (juga belum bisa menemukan istilah bahasa yang tepat u/ menggantikan keeksisan kata ini) saya diatas sangat related dengan quotation that I’ve bold above. Dikatakan sebagai sekuel cerita postingan Makna Sejati Kegagalan saya sebelumnya juga sah-sah aja.

Mungkin ini juga pernah dialami orang-orang selain saya (termasuk anda) dalam menjalani bahtera kehidupan ini (no offense for ke-alay-an saya). Kita sebagai manusia pastilah mempunyai keinginan, harapan, cita-cita, mimpi, visi-misi, etc, Dan kita sebagai manusia yang normal pasti berusaha semaksimal mungkin untuk mewujudkan hal dan hil tersebut. Sebagian dari kita juga pastilah pernah denger nasihat atau wejangan dari orang sekitar kita untuk berusaha semaksimal mungkin dan sisanya kita pasrahkan pada Dia. Nasehat Klasik Yang Masih Eksis dijaman Globalisasi ini…Isn’t it???

Okeh mungkin dari 10 orang yang melakukan nasehat tersebut, 7 orang diantaranya berhasil dan lalu sujud syukur dll. Atau apabila hal itu telah anda terapkan (mungkin) pada 10 harapan, cita-cita, keinginan (atau apapun anda menyebutnya) tersebut hanya 7 yang terwujud. Lantas bagaimanakah dengan 3 lainnya. Entah anda yang merasa sebagai 3 “pihak yang tersisih” atau 3 dari “kepupusan harapan anda”???


Saya sekali lagi berusaha beritikad jujur dalam membuat sebuah tulisan,,Dan saat ini saya merasa sebagai “3” tersebut. Dalam berbicara sebagai seorang manusia yang normal (tentunya), saya memberikan feedback (yang saya sadari sangat manusiawi sekali) kepada si-“3” tersebut dengan sikap : KEKECEWAAN YANG AMAT SANGAT. Saya juga tidak munafik untuk berusaha sok tegar dan ikhlas tetapi hanya berlaku sebatas ucapan sekitar mulut saja (baca: hanya dibibir saja). Bagi saya itu semua butuh proses. Fortunately, saya membaca kata2 diatas ketika saya sedang dalam masa proses tersebut dan menurut saya kata-kata itu bisa membantu saya untuk benar-benar menjadi ikhlas dalam pengertian yang sesungguhnya. Kita ga pernah tahu mana yang terbaik buat kita, mana yang pantas buat kita dan mana yang layak buat kita. Dia akan menunjukan rencana-Nya yang indah disaat yang benar-benar tepat buat kita. Jadi tetaplah berpegang teguh pada nasehat klasik yang telah saya sebutkan diatas,,,Hope the best, Do the best, and Pray for the rest. Semua bakal indah pada waktunya… Good Luck Friends!!!

Unfortunately…(My confession) =p

Dari judul diatas mungkin dapat menggambaran apa yg telah saya lakukan. Unfortunately,,I’m almost being the (others) ordinary blogger…yang saya maksud disini refers kepada orang2 yang hanya semangat menulis diawal tapi lambat laun berakhir dengan kenistaan janji2 palsu belaka (halah2…). Okeh,,saya tau anda pasti juga tidak tertarik mendengarkan segala alasan yang telah saya rancang sebelumnya u/ mencover ketidakkonsitenan ini tapi yang jelas saya cuma bisa bilang:…I’m begging you for my pardon,,pals..!!!